Memuat

Harap tunggu beberapa saat
kami menyiapkan semuanya untuk Anda!

Berita

WALUBI Sambut 36 Bhikkhu Thudong di Candi Borobudur, Momen Sakral Setelah Berjalan Kaki 93 Hari dan 2.763 Kilometer!

Sunday, 25 May 2025 08:00

Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) kembali menyambut kedatangan sebanyak 36 Bhikkhu Thudong yang tiba di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (10/5/2025). Rombongan tiba melalui gerbang Kalpataru menuju area Marga Utama yang disambut langsung oleh Wakil Ketua Panitia Waisak Nasional Bapak Karuna Murdaya; Wakil Menteri Ekonomi Kreatif RI Irene Umar bersama Direktur Komersial InJourney Destination Management Hetty Herawati; Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Joel Siahaan; Ketua Umum Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI) Agus Jaya; Ketua Panitia Festival Lampion Waisak 2569 BE Fatmawati dan lainnya.

Untuk diketahui, sebanyak 36 Bhikkhu Thudong telah memulai perjalanan jalan kaki dari Kota Bangkok, Thailand sejak 6 Februari 2025 lalu melalui Malaysia dan Singapura serta Indonesia untuk menuju detik – detik Waisak 12 Mei 2025 di Candi Borobudur. Total jarak tempuh sejauh 2.763 kilometer tentu bukan hal yang mudah untuk dilalui para Bhikkhu Thudong. Para penyambut memberikan bunga sedap malam yang menyimbolkan kesucian kepada para Bhikkhu. Sementara umat berjajar di sepanjang Marga Utama untuk menanti Bhikkhu Thudong melintas sambil menabur bunga di sepanjang jalur yang dilewatinya.

Sekitar Pukul 16.25 WIB, puluhan Bhikkhu Thudong tiba di gerbang Kalpataru di Taman Wisata Candi Borobudur. Para Bhikkhu Thudong kemudian melanjutkan perjalanan hingga naik ke candi untuk beribadah. Kemudian sekitar pukul 16.47 WIB, mulai naik struktur bangunan Candi Borobudur untuk melakukan doa di puncak. Sebelum naik, para biksu thudong sempat foto bareng di tangga naik Candi Borobudur. Saat itu, tiba-tiba sekitar pukul 16.52 WIB, Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha dengan pakai adat gaya Surakarta Hadiningrat bergabung foto bareng. Mereka kemudian ikut gabung naik.

Wakil Ekonomi Kreatif Irene Umar mengatakan bahwa kehadirannya di Borobudur secara khusus untuk menyambut kehadiran para Bhikkhu Thudong yang telah berjalan ribuan kilometer, dari Thailand menuju Candi Borobudur dalam rangkaian Waisak 2569 BE. “Dalam rangka menyambut para bhante yang sudah melakukan Thudong. Kita ada di sini untuk menyambut mereka. Ini menunjukkan juga sih betapa pentingnya Candi Borobudur bagi para umat Buddha di seluruh dunia bukan hanya di sini (Indonesia). Bhante saja jalan lintas negara supaya bisa sampai di sini,” jelas Irene Umar.

Sementara itu, Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha mengatakan, sebagai tuan rumah yang baik harus memastikan para biksu sampai Candi Borobudur dengan selamat. "Alhamdulillah sampai sini (Candi Borobudur) selamat. Memastikan prosesi Waisak berjalan dengan lancar," kata Giring. "(Dukungan dari Kebudayaan terkait Waisak) Borobudur sudah menjadi warisan dunia, cagar budaya nasional. Borobudur tidak hanya menjadi tempat pariwisata, tapi lebih dari itu. Tempat research, tempat diplomasi budaya dan yang paling penting tempat keagamaan. Borobudur selalu terbuka untuk saudara-saudara kita (umat Buddha) untuk berdoa, beribadah. Apalagi ini menjelang Waisak," kata Giring.

Para Bhikkhu Thudong beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju puncak Candi Borobudur. Di sana, mereka melakukan persembahyangan dengan melantunkan puja dan ditutup dengan pradaksina di puncak situs Warisan Dunia ini. Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Panitia Internasional Thudong, Welly Widadi mengatakan, Bhikkhu Thudong yang di Candi Borobudur ada 36. "Ada 36 sesuai dengan waktu awal kita jalankan dari Bangkok. Tiga hari yang lalu (2 biksu thudong telah bergabung)," kata Welly. "(Titik akhir Candi Borobudur) Karena puncak spiritual tertinggi ada di Candi Agung Borobudur. Jadi, para biksu pun merasa bahwa ini puncak Borobudur adalah daerah yang sangat istimewa," tegasnya.