Berita
Tradisi Pindapatta WALUBI di Candi Mendut Dihadiri Ratusan Umat, Ini Pesan Bhante Kamsai
Tuesday, 27 May 2025 08:00

Ratusan umat Buddha mengikuti tradisi Pindapatta berdana kepada 25 Bhikkhu Sangha di Candi Mendut, Magelang, Jawa Tengah, pada Minggu, 11 Mei 2025. Kegiatan ini merupakan rangkaian perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE/2025 yang diadakan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI).
YM. Bhante Kamsai Sumano Mahathera menjelaskan bahwa ritual ini mengajarkan sikap tolong-menolong. Hal ini diyakini dapat menumbuhkan rasa bahagia dalam hati. “Jadi, suka menolong menimbulkan hati yang berbahagia. Ini tidak diminta, ini alami. Semuanya disesuaikan dengan kemampuan dari umat,” ujar Bhante Kamsai Sumano Mahathera, salah satu bhikkhu yang turut dalam prosesi di Candi Mendut.
Tradisi Pindapatta adalah kegiatan di mana para bhikkhu berjalan kaki sambil membawa mangkuk sedekah untuk menerima persembahan makanan dari umat. Ritual ini menjadi simbol kebersamaan, kerendahan hati, dan semangat berbagi antara umat dan para bhikkhu.
Para anggota Sangha menerima berbagai bentuk sedekah, mulai dari makanan, obat-obatan, hingga dana. Pemberian ini bukan sekadar bentuk dukungan, tetapi juga wujud penghormatan terhadap ajaran Buddha tentang pentingnya memberi tanpa memandang latar belakang. Mangkuk sedekah yang dibawa para bhikkhu menyimpan filosofi tentang keseimbangan hidup, yakni manusia belajar menerima secukupnya dan memberi semampunya.
Tradisi ini menjadi pengingat bahwa kebaikan harus terus ditebarkan di tengah kehidupan yang penuh tantangan. Pindapata telah berlangsung sejak masa kehidupan Siddharta Gautama atau Sang Buddha, dan terus dilestarikan hingga saat ini. Prosesi Pindapatta di Candi Mendut menjadi momentum spiritual yang memperkuat nilai-nilai toleransi, kasih sayang, dan kepedulian sosial dalam masyarakat yang majemuk. Tema Waisak 2025 yakni "Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan, Wujudkan Perdamaian Dunia". Tema ini menjadi pengingat penting bahwa damai dimulai dari diri sendiri.