Memuat

Harap tunggu beberapa saat
kami menyiapkan semuanya untuk Anda!

Beranda

Ketua Umum WALUBI Hartati Murdaya Bikin Candi Borobudur Mendunia! 100.000 Orang Hadiri Rangkaian Waisak 2025 dan Kremasi Murdaya Po, Hotel dan Homestay Penuh! Serta 2.000 UMKM Panen Berkah

Wednesday, 28 May 2025 08:00

Ketua Umum DPP Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) sekaligus Ketua Panitia Waisak Nasional 2025 Ibu Dra. S. Hartati Murdaya kembali menorehkan prestasi gemilang yang membanggakan dalam rangka menjadikan Candi Borobudur sebagai pusat ibadah umat Buddha Indonesia dan dunia. Hartati Murdaya, menegaskan komitmen WALUBI dalam melakukan aksi kemanusiaan, dalam rangka melaksanakan Dharma Agama dan Dharma Negara. Ia juga mengajak semua umat untuk terus menyebarkan kasih sayang dan kepedulian agar dunia menjadi tempat yang lebih baik. Tema Waisak tahun 2025 adalah “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia” dengan sub-tema “Bersatu Mewujudkan Damai Waisak untuk Kebahagiaan Semua Makhluk”.

“Dengan semangat kasih sayang dan kepedulian, kita dapat menjadi pelita bagi sesama dan menciptakan dunia yang lebih baik,” ungkap Hartati. Dalam sambutannya, Hartati Murdaya mengajak umat untuk mengikuti jejak Sang Buddha Siddhartha Gautama.  Dirinya juga menyampaikan bahwa dalam memperingati Waisak 2569 WALUBI melakukan berbagai macam rangkaian kegitan seperti Karya Bakti di Makam Pahlawan, Bakti sosial pengobatan gratis, pengambilan Api Dharma,  pengambilan Air Berkah, Kirab Waisak, lampion Waisak dan  pelaksanaan detik-detik Waisak.

Untuk diketahui dalam rangkaian perayaan Waisak 2569 BE/2025 yang juga pada tahun ini berbarengan dengan adanya peristiwa kremasi mendiang Bapak Murdaya Widyawimarta Po, OBE 傅志寬 pada 6 dan 7 Mei 2025 mendorong lonjakan pengunjung ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney selaku pengelola Candi Borobudur melalui anak usahanya, InJourney Destination Management (IDM) mencatat secara total tembus 100 ribu orang mengunjungi Borobudur selama periode 1 hingga 13 Mei 2025. Angka tersebut merupakan total kunjungan baik pengunjung reguler maupun Umat Buddha yang mengikuti kremasi mendiang Bapak Murdaya Widyawimarta Po, OBE 傅志寬 serta perayaan Waisak dan juga para pendukung acara.

Puncak perayaan detik-detik Tri Suci Waisak Nasional 2569 BE/2025 digelar di Candi Borobudur jatuh pada pukul 23.55.29 WIB, Senin malam, 12 Mei 2025. Momen detik-detik Waisak juga disertai pelepasan lampion.  Prosesi Waisak 2569 BE dilakukan dengan kirab dari Candi Mendut menuju ke Candi Borobudur dengan membawa persembahan suci untuk Sang Buddha, air berkah dan api dharma. Kirab dibuka langsung oleh Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) Hartati Murdaya.

Setibanya di Candi Borobudur, kirab disambut langsung oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar. Selanjutnya dilakukan juga prosesi persembahan puja, penyalaan lilin dan dupa hingga pembukaan dan sambutan dari Ketua Umum DPP Walubi Hartati Murdaya. Dalam prosesi Waisak ini juga dihadiri oleh Menko Infrastruktur dan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono dan Menteri Agama Nasaruddin Umar. Puncak acara Waisak ditandai dengan meditasi bersama dan doa penutup dari Bhikkhu Sangha. Ritual diakhiri dengan sembahyang pradaksina dengan cara mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali bergerak searah jarum jam. 

Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menekankan bahwa Candi Borobudur, sebagai salah satu warisan budaya dunia, memegang peranan penting dalam menghubungkan umat beragama dan masyarakat Indonesia. Selain sebagai kebanggaan bangsa, Borobudur juga menjadi simbol toleransi antarumat beragama yang telah bertahan selama berabad-abad.

"Awalnya, Borobudur ditemukan sebagai death monument, namun kini telah bertransformasi menjadi living monument yang terus hidup dengan nilai-nilai spiritual dan budaya yang luhur. Nilai-nilai agung yang ada dalam kemegahan candi ini diyakini mampu memberi dampak positif bagi bangsa," ujar Fadli.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), menekankan pentingnya persatuan dan kedamaian sebagai landasan pembangunan Indonesia. Hal tersebut diutarakannya saat memberikan kata sambutan pada Perayaan Waisak Nasional 2569 Buddhist Era (BE) tahun 2025 yang diselenggarakan di pelataran Candi Borobudur. Peringatan hari puncak yang dihadiri umat Buddha dari berbagai daerah dan lintas tokoh bangsa ini berlangsung khidmat dan penuh makna. Menko AHY menyampaikan kekagumannya atas pelaksanaan Waisak yang berlangsung di lokasi sarat nilai sejarah dan spiritualitas. "Ini adalah pertama kali saya menghadiri acara yang begitu megah tapi juga khidmat di tempat yang mulia ini, berlatar belakang sebuah warisan budaya dunia yang tentu penuh dengan kemuliaan," ujarnya.

"Kita ingin umat Buddha juga semakin sejahtera. Damai tidak datang begitu saja, harus kita perjuangkan, dan Indonesia harus terus menjaga persatuan di antara keberagaman, di antara perbedaan identitas, suku, agama, ras dan etnis. Ini adalah kekayaan sekaligus kekuatan kita, bukan sebaliknya," kata AHY.

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak umat Buddha di Indonesia untuk menjadikan momen Perayaan Puncak Tri Suci Waisak 2569 BE Tahun 2025 sebagai sarana berkontemplasi. Dengan kontemplasi, Menag yakin spiritual dan jiwa umat akan semakin tertata. Selain itu kontemplasi mampu  membuat relasi sosial kemasyarakatan terbangun menjadi lebih baik.

"Saya mengimbau setelah kontemplasi Waisak ini terjadi perubahan dalam diri kita. Seperti yang didoktrinkan oleh Sidhartha Gautama. Semoga malam ini tergores makna yang dalam, pikiran menjadi lebih jernih, langkah lebih tegar dan tindakan makin halus. Ini yang akan kita capai dari pertemuan suci ini," ujar Menag saat menyampaikan sambutan mewakili Presiden Prabowo Subianto dalam Perayaan Puncak Tri Suci Waisak 2569 BE Tahun 2025 di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin (12/5/2025) malam.

Rangkaian Waisak kali ini juga berbeda dari biasanya, tak hanya dihiasi oleh 2.569 lampion namun juga terdapat 450 drone yang menjadikan langit Borobudur semakin cantik dan magis di malam itu. Tercatat kunjungan tertinggi terjadi pada puncak perayaan Waisak pada 12 Mei 2025 yang tercatat terdapat 45.914 pengunjung, baik umat Buddha yang melakukan ibadah, wisatawan, dan juga para pendukung acara. Angka ini tumbuh 25% dibandingkan dengan puncak perayaan Waisak tahun lalu yang tercatat sebanyak 36 ribu pengunjung.

“InJourney mengucapkan terima kasih kepada Umat Buddha dan juga para pengunjung yang dengan tertib dan khidmat mengikuti seluruh rangkaian acara Waisak di Candi Borobudur. Antusiasme yang tinggi ini menunjukkan bahwa Candi Borobudur menjadi destinasi pariwisata yang dicintai seluruh masyarakat Indonesia. Momen ini jadi simbol ruang refeleksi bersama tentang pentingnya toleransi dan keberagaman di kehidupan berbangsa. InJourney melalui anak usaha kami, InJourney Destinations Management akan terus berkomitmen untuk melakukan pengelolaan kawasan Borobudur dengan bijak dan terus mengedepankan nilai-nilai spiritual dan kultural yang inklusif,” kata Direktur Utama InJourney, Maya Watono.

Tingginya antusiasme masyarakat untuk mengunjungi Candi Borobudur selama Waisak turut mendorong kenaikan tingkat okupansi hotel dan homestay baik di sekitar Candi Borobudur, maupun kota yang berdekatan seperti Yogyakarta. Ketua Paguyuban Kampung Homestay Borobudur, Muslih sebagaimana dilansir dari dari Pandangan Jogja, menyebut total 152 kamar homestay di kampungnya sudah terisi penuh sebulan sebelum Waisak. Pemesanan kamar sudah dimulai sejak Februari dan mencapai puncak pada April. Sekitar 200 calon tamu yang tidak berhasil mendapatkan kamar diarahkan ke homestay lain di wilayah Kecamatan Borobudur yang memiliki sekitar 400 unit dan 800-1.000 kamar.

Libur panjang Waisak 2025 juga mendorong jumlah penumpang udara. PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports mencatat kenaikan jumlah penumpang di Yogyakarta International Airport (YIA). Dari sisi pergerakan pesawat, selama libur panjang Waisak tercatat ada kenaikan 14,71% menjadi 421 penerbangan, dari pekan sebelumnya 367 penerbangan. Sementara akumulasi penumpang selama libur panjang Waisak mengalami kenaikan hingga 32,35% menjadi 59.787 penumpang, dibandingkan pekan sebelumnya sebanyak 45.175 penumpang.

Kenaikan okupansi dan juga meningkatnya penerbangan selama libur panjang Waisak ini akan memberikan dampak ekonomi yang besar. Multiplier effect dari penyelenggaraan Waisak semakin besar karena InJourney melibatkan UMKM dan juga tenaga kerja lokal untuk menyukseskan penyelenggaraan perayaan Waisak 2025.

“Kami turut melibatkan lebih dari 2000 UMKM dan hampir 2000 tenaga kerja lokal untuk mendukung penyelenggaraan rangkaian acara Waisak 2025. Kami berharap kesuksesan acara ini akan memberikan dampak ekonomi yang luas pada perekonomian daerah. Ini sesuai dengan komitmen InJourney untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang berkesinambungan, yang memberikan dampak positif pada sosial dan ekonomi,” kata Direktur Utama InJourney Destination Management, Febrina Intan.