Memuat

Harap tunggu beberapa saat
kami menyiapkan semuanya untuk Anda!

Berita

Air Berkah Waisak 2025 Diambil! Maknanya Bukan Sekadar Simbol, Tapi Sumber Kehidupan

Wednesday, 28 May 2025 08:00

Menjelang perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE/2025, umat Buddha dan para Bhikkhu Sangha menggelar prosesi sakral pengambilan air berkah di Umbul Jumprit, Desa Ngadirejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada Minggu (11/5/2025) yang diselenggarakan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI).Sebanyak 22 kendi berisi air berkah dikumpulkan secara khidmat dalam prosesi tersebut dan selanjutnya akan dibawa ke Candi Mendut di Magelang, Jawa Tengah. Air itu akan disemayamkan dan disakralkan sebelum dibawa ke Candi Borobudur untuk perayaan puncak Waisak 2025.

Dalam prosesi ini, para Bhikkhu Sangha berjalan berbaris rapi menuju sumber mata air Umbul Jumprit sambil membawa kendi. Air diambil bersama-sama menggunakan gayung, lalu dituangkan ke dalam kendi dan dibawa ke pelataran mata air untuk didoakan secara kolektif oleh para biksu dan umat Buddha dari berbagai majelis.

Ketua DPD WALUBI Jawa Tengah Bapak Tanto Soegito Harsono menjelaskan, prosesi ini merupakan bagian dari rangkaian ritual menjelang Waisak.Ia menyebutkan tahun ini terdapat sekitar 60 Bhikkhu Sangha dan umat Buddha yang ikut serta, termasuk biksu thudong yang melakukan perjalanan jauh demi mengikuti perayaan Waisak. "Setelah dari sini, air akan dibawa ke Candi Mendut untuk disemayamkan. Besok, bersama api abadi, air berkah ini akan diarak menuju Candi Borobudur," ujar Tanto. Sebelum diberangkatkan ke Candi Mendut, seluruh kendi yang telah diisi air suci didoakan secara khusus oleh para biksu di pelataran Umbul Jumprit. Bhikkhu thudong yang ikut serta juga mengikuti seluruh rangkaian acara hingga selesai. Makna air suci atau air berkah, kata Tanto, air suci adalah sumber kehidupan. Menurutnya, dalam tubuh pun lebih dari 50 persen adalah air. "Jadi, kita tanpa air, kita juga susah. Jadi (air) sumber kehidupan kita. Hari ini kita bawa 22 kendi," sambung Tanto. Tanto yang juga Wakil Ketua Waisak Nasional 2569 BE/2025 menambahkan, pengambilan air dilanjutkan dengan puja bhakti. "Setelah itu (puja) baru dibawa ke Mendut. Puja bhaktinya akan bergantian dari masing-masing majelis," ujarnya.

Bhiksu Dwi Virya mengungkapkan makna mendalam dari penggunaan air dalam tradisi Buddhis. Menurutnya, air merupakan simbol dari kerendahan hati dan kasih tanpa pamrih. "Makna air dalam Buddhisme menunjukkan arti kerendahan hati dan cinta kasih. Air memberi kehidupan dan keberkahan tanpa meminta imbalan. Ini menjadi simbol yang sangat kuat dalam perayaan Waisak," ungkap YM. Bhiksu Dwi Virya. Puncak perayaan Waisak tahun ini akan digelar di pelataran Candi Agung Borobudur pada Senin (12/5/2025) malam, tepat pukul 23.55.29 WIB. Adapun tema Waisak tahun ini adalah "Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia."